Rabu, 07 Januari 2015

 
Jan 27, 2014
     table_add Komen    email_go E-mail ke teman    share Bookmark & Share
RumahCom – Pasar properti Indonesia makin memikat broker asing. Jumlah penduduk yang menempati nomor empat di dunia dan kesenjangan antara suplai dengan permintaan rumah menjadi pertimbangan. Salah satu agen properti asal Amerika Serikat yang mencoba peruntungan di Tanah Air adalah RE/MAX, yang hari ini (27/1) melakukan launching.
“Pasar properti di setiap negara unik, begitu pula dengan Indonesia,” ungkap Larry Oberly, Vice President Global Franchise & Business Solutions RE/MAX, LLC, kepada Rumah.com. “Kelemahan pasar properti Indonesia adalah regulasi yang belum baik, tetapi saya yakin ke depan akan jauh lebih baik lagi.”
Regulasi loan to value (LTV) yang dikeluarkan Bank Indonesia juga jadi perhatian Larry. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah pasar properti dari overheating. “Hal ini juga dilakukan oleh pemerintah China dan Singapura,” katanya.
Saat ditanya, apakah pasar properti Indonesia akan terjadi bubble, dia dengan yakin mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi. Pasalnya, saat ini jumlah permintaan masih lebih tinggi dari suplai yang ada.
“Pasar properti di Indonesia berbeda dengan di Amerika. Krisis properti di Amerika, lebih disebabkan oleh pembiayaan yang buruk—bukan pasar properti yang buruk. Saat itu, siapa saja bisa mendapat pembiayaan untuk membeli rumah, bahkan ada yang mencapai 125% dari harga rumah,” jelasnya panjang lebar.
Menanggapi kondisi pasar properti Indonesia di tahun politik 2014, Larry menuturkan hal tersebut adalah hal biasa. “Pasar properti selalu ada up and down. Mungkin akan terjadi sedikit shock, tetapi jangan panik, karena pasar akan kembali normal,” paparnya.
Foto: Anto Erawan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar