Kamis, 25 Oktober 2012

RUMAH DEKAT MAKAM SIAPA TAKUT.......????


Jul 3, 2012 - Rumah.com
     table_add Komentar    email_go E-mail ke teman    share Bookmark & Share
RumahCom – Bagi banyak orang, makam adalah tempat yang menakutkan. Itu sebabnya banyak orang memilih lokasi rumah yang jauh dari “rumah masa depan” tersebut.

Dalam ilmu feng shui, ada beberapa lokasi yang bisa mendatangkan energi negatif atau yin, salah satunya adalah pemakaman. “Pemakaman adalah tempat arwah dan berenergiyin, berbeda dengan dunia manusia yang berenergi yang,” kata pakar feng shui Mauro Rahardjo.

“Kuburan juga merupakan tempat orang menangis, bahkan tak jarang tangisan histeris. Energi seperti ini yang sebenarnya tidak cocok bagi rumah.”

Kendati demikian, menurut Mauro, pekuburan tidak dapat disamaratakan. Harus dilihat kondisinya masing-masing. “Pada dasarnya, semakin besar area sebuah pekuburan, maka semakin besar pengaruh energi yin,” kata Mauro.

Energi yin akan melemah pada pekuburan yang terang dan sudah lama. Misalnya, jelas Mauro, sebuah taman makam Belanda yang terawat baik dan sudah puluhan tahun tidak diisi lagi oleh “penghuni baru”, energi yin-nya tidak akan terasa. “Di dekat pekuburan ini boleh saja dibangun properti,” tutur pendiri Feng Shui School of Indonesia ini.

Energi yin sangat mudah dirasakan manusia. Bila sebuah pekuburan terasa menyeramkan, maka bisa dipastikan energi yin di sana besar. Suasana menyeramkan di sebuah pemakaman, jelas Mauro, dapat disebabkan oleh banyaknya pohon—terutama yang berukuran besar—sehingga menyebabkan lokasi terlalu teduh. Bisa juga karena pekuburan tidak memiliki penerangan yang cukup.

Dilihat dari lokasi, pengaruh yin sangat kuat jika berada di depan rumah. Pasalnya, makam dengan mudah bisa terlihat dari rumah, yang tentu saja mendatangkan suasana seram. Sementara, posisi makam yang lebih tinggi dari rumah, memiliki hawa yin yang lebih besar dibanding posisi yang lebih rendah dari rumah.

Gunakan Warna Merah
Untuk membangun rumah, pemilik harus memerhatikan jarak aman dari kuburan. Pada prinsipnya, penghitungan jarak kuburan seperti menghitung jarak pohon. “Jika di depan rumah ada pohon setinggi 10 meter, sementara jarak antara rumah dengan pohon hanya delapan meter, maka pasti pohon akan berpengaruh bagi rumah,” paparnya.

Sama halnya dengan kompleks pemakaman. Jika lebar pekuburan 100 meter, sementara jarak rumah dengan pekuburan cuma 30 meter, maka pengaruhnya akan besar. Sementara jika jaraknya lebih besar dari lebar pekuburan maka tidak akan banyak pengaruhnya.

Namun, jika sudah terlanjur memiliki lahan (kavling) yang berhadapan dengan makam, solusi terbaik adalah memundurkan bangunan rumah sejauh mungkin dari makam. Kemudian, di halaman depan sebaiknya ditanam tumbuhan yang memiliki unsur api sebagai buffer.
“Tanaman yang mewakili unsur api umumnya memiliki warna dominan merah, seperti palem merah, flamboyan, atau tumbuhan perdu dengan warna merah pekat,” jelas Mauro.

Jika rumah menempel dengan pemakaman atau rumah duka, Mauro menyarankan agar tembok yang berbatasan langsung dengan pemakaman dicat merah agar hawa yin bisa dikurangi. Penerangan dan penghawaan di ruang yang berbatasan langsung juga harus cukup. “Jika tidak, penghuninya bisa sakit-sakitan, kesurupan, atau rumah diganggu hantu,” pungkasnya.

Anto Erawan
antoerawan@rumah.com
foto: Wikipedia/Anto Erawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar